Postingan

Menampilkan postingan dari 2009

Ujian lagi , Ujian lagi

Alhamdulillah ... Satu babak udah terlewati . tinggal babak penentuan yg akan dihadapi oleh kami, murid” kelas 9 se-Indonesia. Ya, Unas telah kami jalani. Ada yang ngerasa jawabannya beda sama temen” yg lain. Ada yg bingung takut pensilnya salah. Ada juga yg teriak” gara” di LJKnya ada bekas hapusan pensil yg gak bisa ilang. Aku gak luput dari perasaan itu. Ketika temen” pada nyocokin jawaban setelah keluar kelas, ternyata ada jawabanku yg gak sama. Oh kawan, janganlah kita takut itu semua terjadi. Kita punya senjata paling ampuh di dunia, yaitu, doa restu dari orang tua, guru di sekolah, dan tentunya, kita semua saling mendoakan, bukan? Allah SWT, sayang sama kita kok. Buktinya ya itu tadi. Senjata terakhir kita harus dimaksimalkan. Hmm.. jadi inget kata”nya Bu Sundus di aula kemarin, ‘tgl 5 Mei 09 ujian praktek, tgl 11 Mei 09 ujian sekolah.’ Ya Allah.. masih ada lagi ujian tulis. Mungkin yg paling ditakutin sama temen”ku adalah tauhid. Kenapa? Karena disitu kami disuruh menghaf

Operasi Gigi. Bengkak. Ditertawakan.

Alhamdulillah, akhirnya operasi gigiku berjalan lancar. Waktu di tempat dr. Dini itu, ternyata gigiku gak bisa langsung diambil, katanya akarnya bengkok ( setelah di foto). Akhirnya atas rekomendasi dr. Dini, aku di sarankan buat ke Prof. Coen Pramono . aku disuruh foto seluruh mulut. Hasilnya? Ternyata gak hanya yg kanan. Kiri juga. Besoknya setelah penyerahan foto itu, gigiku dioperasi. Waktu operasi gak kerasa apa”. Lha kok paginya, bengkak guede poool!!! Mukaku yg bulet ini jd kyak spongebob. Kotak. Gak bisa ngomong, makannya bubur doang! Kesiksa parah. Waktu masuk sekola, bengkakku masih ada. Ya Allah, aku diketawain. Dasar kawan busuk!

Delapan Gigi

Jadi, setelah periksa ke dokter beberapa hari yang lalu, gigiku divonis tumbuh lagi. Kata drg. Dini, dokter yang dengan ikhlasnya mau buka-buka mulutku, gigi gerahamku nambah satu. Katanya lagi, dari 50 taon yang lalu, gigi manusia itu cukup 14 atas-bawah. Sedangkan gigi geraham cuma butuh 2. Kanan 2. Kiri 2. Lha kok geraham kananku ada 3! Alhasil, drg. Dini yang baik hatinya memberiku 2 pilihan: cabut ato gusinya yang diambil. Di hati yang paling jeruh aku berteriak, TAK ADAKAH PILIHAN YANG LEBIH MEMBAHAGIAKAN DARI PADA INI?? Eh, ternyata si bu dokter ninja (soalnya pake masker terus) sadar aku gak pernah cabut gigi. Houououou... beliau bilang dengan wajah khawatir, “Gimana saya jelasin ke kamu, ya?” Emang nyeremin banget, gitu?