How can I not fall in love again?

 Jika ada yang bilang bahwa tidak butuh alasan untuk jatuh cinta, sepertinya aku ga bisa sepenuhnya setuju. Aku menyadari momen saat aku merasakan emotional attachment yang besar adalah momen aku jatuh cinta. Dengan pasanganku yang sekarang, aku merasakan emotional attachment atau jatuh cinta itu pada saat aku merasakan energi positifnya begitu besar, yang mana aku ga punya. Dia berusaha menularkan dan membagikan energi positifnya kepadaku. Dia selalu optimis, padahal aku tau dia sedang bingung dan merasa masa depannya gelap. Pada saat itu, kami sama-sama merintis karir dan kami sama-sama punya krisis finansial yang besar. Aku tau suatu saat nanti, dia akan menjadi seseorang yang sukses nantinya. Hingga akhirnya, dia punya karir yang lebih baik dan jelas daripada karirku. Sebagai pasangan yang kompetitif (heleh), tentu aku merasa iri dengan pencapaiannya. Ada saat-saat aku kesal dengan dorongannya untuk membuatku bergerak keluar dari zona nyaman dan melawan batasan diriku sendiri. Iya, dia berhasil membuat aku bergerak karena aku ga mau nantinya aku bergantung dengan dia jika kami sudah berumah tangga haha.. sungguh mendahulukan egoku tapi memang ketakutan itu mujarab untuk membangkitkan semangatku.

Bergerak ke beberapa hari lalu, meski sebenarnya dia sudah pernah bilang, tapi entah kenapa kemarin terasa lebih menyakitkan dan menyedihkan. Dia tiba-tiba kirim list pinjaman uang, yang sebelumnya sudah kami bicarakan untuk membantu keluarganya dan juga membangun rumah impian kami. Melihat besaran pinjaman itu, disandingkan dengan besaran gaji yang kami dapat sekarang, dia jadi down banget. Sampai dia bilang ke aku, "aku minta maaf ga bisa kasih kamu kebahagiaan kayak teman-teman kamu, nikahan yang meriah, hidup tercukupi, habis nikah langsung pindah ke rumah dan punya ruko buat usaha". Saat itu aku cuma bilang, "ya gapapa, yang penting kamu ga lupa kalo aku sudah sama-sama kamu dari nol. Aku yakin kamu nanti akan sukses dan aku cuma minta jangan lupakan aku". Ini merujuk pada insecurity-ku yang susah sembuh. 

Setelah telpon ditutup, aku pikirkan baik-baik kalimatnya dan membawaku pada tangisan overthinking yang kesekian kalinya. Betapa dia ga menyembunyikan apapun dari aku, insecurity-nya, menekan egonya untuk mengakui flaws-nya, dan gak memberikan janji muluk-muluk untuk membuatku bertahan sama dia. Dia percaya bahwa aku ga akan meninggalkannya dalam keadaan krisis finansial dan dia ga minder ketika aku support finansial dia. How can I not fall in love again

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Tahun

Belajar Menjadi Diri Sendiri

pameran sekolah